Kisah ini dikutip dari seorang yang berposting diakun media sosial facebook pada taggal 2 November 2011.
Dalam postingan tersebut dikisahkan oleh seorang Yusuf Eno ****** , berikut catatan yang dia posting:
Ada lima mahasiswa dari sebuah perguruan tinggi negeri disalah satu universitas dijakarta yang pada saat itu dikumpulkan disebuah kontrakan yang kebetulan jauh dari kampus mereka. masing-masing dari mahasiswa tersebut memegang Al-quran terjemahan dari Depertemen Agama, layaknya santri yang edang mengaji mereka menyimak serius penjelasan dari seorang Nenilawah (Biasa kita sebut sebagai pendoktrin). sang nenilawah membuat garis vertikal disebuah white board dan kemudian membagi dua bagian terpisah atau berlawanan, dengan bagian kiri sebagai simbol kebatilan dan kanan simbol kebenaran, dan nenilawah tersebut menulisakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan pengertian Negara Kafik disebelah kiri , sedang pada kolom sebelah kanan dituliskan Negara Indonesia Islam (Nii) Negara yang diberkahi oleh Allah.
Dibawah NKRI dituliskan kata Pancasila dilawankan dengan Al-quran yang ditempatkan pada kolom sebelah kanan, Pada Pancasila dituliskan bersumber dari ro'yu (buatan manusia atau mereka sebut hukum jahiliyah) dan Al-quran diturunkan berupa wahyu dari Allah, jadi apakah hukum Pancasila atau hukum jahiliyah ini yang kamu kehendaki? "Seru Nenilawah " Hukum siapakah yang lebih baik bagi orang-orang yang yakin?.. tanya lagi nenilawah
Begitulah cara awal yang sederhana mereka biasa lakukan untuk melakukan doktrin , Namun apakah benar Pancasila berlawanan dengan Al-quran!!
Secara Etimologi kata Al-quran mermang berbeda dengan Pancasila dari bahasa sangsekerta, terdri atas kata Panca dan Sila, Panca berarti lima sedang Sila berarti dasar, Lima dasar
- Ketuhanan yang maha esa
- Kemanusiaan yang adil dan beradap
- Persatuan Indonesia
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
Sedangkan secara etimologi Al-quran berasal dari bahasa Arab dari kata qoro'a yaqro'u qur'anan berarti bacaan. jadi Al-quran dan pancasila secara bahasa berbeda.
Perlu digaris bawahi secara subtansi Al-quran dan Pancasila memilki ajaran yang sama persis mari kita uarikan satu persatu poin dari pada pancasila;
1. Ketuhanan yang maha esa
Jika diuraikan apakah sila pertama yang berbunyi ketuhanan yang maha esa ini bertentang dengan Al-quran? "Tidak" Dari sudut pandang agama islam sila pertama pancasila ini sangat sejalan dengan ajaran yang ada dalam Al-quran dimana secara universal sila ini mengajarkan tauhid atau meng-esakan tuhan , esa berarti satu, Hal ini sudah sesuai dengan apa yang diajarakan dalam Al-quran surat Al-ihklas ayat pertama " Qulhuallahu ahad ( Katakanlah tuhan itu satu ).
Kenapa pancasila memakai "Tuhan Yang Maha Esa " kenapa tidak langsung kepada Allah , sadar bung negeri ini adalah negeri plural yang hidup berdampingan , damai dengan berbedaan , demi menjaga kutuhan bangsa.
2.Kemanusiaan yang adil dan beradap
Jika kita bicara sisi humanisme , Al-quran sangat menjunjung tinggi nilai kemanusiaan , pertama kali Islam datang dari Nabi Muhammad SAW yang diutus untuk memanusiakan manusia , sehingga tidak adalagi bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanah arab seperti sebelum islam datang atau saat jaman jahiliyah. , Perempuan yang akhirnya mendapatkan harta warisan dan mendapatkan hak/kedudukan sama dengan kaum laki-laki , Islam juga membebaskan budak dari perbudakan , membela kelompok tertindas, melindungi kaum minoritas dan yang terpenting ajaran yang ada pada sila pancasila ke dua ini sudah sejalan dengan ajaran Al-quran dan Islam.
3. Persatuan Indonesia
Kita ingat bahwa Republik Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 oleh para pahlawan bangsa , adalah negara yang tegak berdiri dengan sejuta impian , ribuan suku, budaya, ras, bahasa, kepulauan dan adat istiadat dan dengan diikat pada Bhineka Tunggal Eka. (Berbeda-beda tetap satu jua).
Pada sila ketiga diterangkan dalam islam pada Al-quran dimana allah berfirman disurat Al-imran :103 yang berbunyi " Dan berpegang teguhlah kamu pada tali (agama) Allah dan janganlah kamu tercerai berai, dan ingatlah nikmat allah kepadamu ketika kamu dahulu (sesama jahiliah) brmuduh, lalu allah memperatukan hatimu, sehingga dengan karunianya kamu menjadi bersaudara."
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
Prinsip utama dari permusyawratan ini sejalan pada ajaran Islam, banyak sekali ayat pada Al-quran yang menjelasakan bahwa untuk menyelesaikan suatu perkara dianjurkan dengan musyawarah , salah satu diantaranya yaitu pada surat Asy-syura:38
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
Bicara keadilan maka bicara hak asasi dari setiap manusia, keadilan adalah kebebasan , diantaranya dalam Al-quran pada surat An-Nisa ; 35 yang berbunyi " wahai orang-orang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar menjadi penegak keadilan"
Jika dalam keadilan dinegara republik indonesia keadilan mendasarnya adalah menghargai setiap perbedaan, menghargai keberadaan dan hak minoritas , serta menghargai setiap sikap yang ditimbulkan karena sebuah perbedaan,
kemudian untuk menyelesaikannya kita kembali pada sila ke-4 bermusyawarah. untuk senantiasa menjaga sila ke-3 Bhineka Tunggal Eka agara kita mencpai manusia yang berlandaskan pada sila ke-2 yairu manusia yang Adil dan beradap. semuanya untuk kita kembali kepada sila ke-1 Tuhan yang maha Esa, siapa dia tuhan kita .. dialah Allah swt.